Tenggelamnya Fery Sewol Akibatkan Pesimistis Konsumen di Korea Selatan

Korea

Keyakinan diantara konsumen terhadap ekonomi Korea Selatan turun ke level terendah dalam delapan bulan sebagai dampak bencana buruk yang menimpa maritim negara tersebut pasca tenggelamnya sebuah fery yang menewaskan ratusan pelajar.

Bank Sentral Korea hari ini (27/5) melaporkan indeks sentimen konsumen  yang mengukur kepercayaan konsumen terhadap situasi ekonomi, menyusut menjadi 105 di bulan Mei dari 108 pada bulan sebelumnya. Data tersebut atas survey yang dilakukan bank sentral terhadap 2.200 rumah tangga secara nasional.

south-korea-consumer-confidence

Dari grafik diatas setelah memuncak pada 109 di bulan Januari, sentimen konsumen tinggal di 108 selama tiga bulan berturut-turut karena harapan yang berkembang untuk pemulihan ekonomi. Dari raihan indeks ini menunjukkan konsumen menjadi enggan untuk mengeluarkan uang setelah feri Sewol terbalik dan tenggelam di lepas pantai barat daya negara itu pada 16 April lalu yang menewaskan lebih dari 300 orang, sebagian besar siswa SMA  tewas atau hilang.

Akibat tragedi tersebut konsumsi disektor swasta menjadi lemah sehingga pemerintah memutuskan untuk menyiapkan dana  ₩ 7,8 triliun ( $ 7,6 miliar) pada kuartal kedua.  Dan dilihat dari sub indeksnya, sentimen konsumen pada kondisi ekonomi saat ini jatuh 15 poin dari bulan sebelumnya menjadi 76 basis poin di bulan Mei , dengan kondisi ekonomi yang bakal menurun 7 poin menjadi 94 basis poin.

Sentimen konsumen pada standar hidup saat ini turun dari 93 pada bulan April menjadi 91 di bulan Mei , dengan angka untuk kondisi hidup akan  geser 101-99 pada periode yang sama .

Harapan konsumen Korea Selatan untuk inflasi turun sedikit, ekspektasi inflasi selama 12 bulan ke depan datang pada tingkat tahunan sebesar 2,8 persen pada Mei yang turun 0,1 persen poin dari bulan sebelumnya.

Untuk mengembalikan kembali kepercayaan konsumen akan perekonomian negeri ini, perdana menteri yang baru setelah PM yang lama mengundurkan diri mengambil tindakan memulihkan sektor yang selama ini rawan untuk pertumbuhan ekonomi.

Sumber Grafik : www.trandingeconomics.com