Nikmati Citarasa Artistik Pelajar Joseon di Paviliun di Haman

Paviliun Agyangru

Paviliun Agyangru

Berkunjung ke paviliun-paviliun cantik di Haman-gun, Gyeongsangnam-do, Korea Selatan ini, anda pasti akan merasa dibawa ke masa lampau. Agyangru, Mujinjeong, Waryongjeong, Hapgangjeong dan Gwangsimjeong, itulah nama-nama paviliun yang bisa anda lihat di Haman-gun. Dikelilingi oleh Sungai Namgang, anda bisa menemukan paviliun sembari berjalan di sepanjang sungai di Haman. Ketika melihat pemandangan di sekeliling dari paviliun, orang menyadari arti yang sesungguhnya dari paviliun seperti yang ditemukan di kamus: bangunan ornamental di sebuah kebun atau taman untuk menikmati pemandangan atau untuk beristirahat, sembari menikmati pemandangan indah dan angin musim semi yang segar.

Sebagian besar paviliun di Haman dibangun pada masa Joseon (1392-1910) dan tidak hanya dibangun untuk mengapresiasi pemandangan yang indah. Mereka juga digunakan sebagai tempat dimana seonbi, pelajar Joseon, bertukar pandangan akademik mereka atau mengadakan pertemuan atau pesta. Banyaknya paviliun yang dapat dilihat di sepanjang sungai dan aliran air di wilayah itu menunjukkan bahwa di masa lampau Haman punya banyak tempat-tempat yang indah dan pelajar dalam jumlah besar.

Haman_Pavillion_Article_07

Pada tahun 1633, tahun ke-11 masa pemerintahan Raja Injo (1623-1649), Paviliun Hapgangjeong digunakan oleh Jo Imdo, seorang pelajar yang menghabiskan hidupnya berfokus pada studi akademik setelah menolak menjadi pegawai pemerintah. Pavilion Gwangsimjeong dibangun oleh pelajar Konfusius Song Jiil di tahun 1664 untuk mengadakan riset akademik pada tahun kelima masa pemerintahan Raja Hyeonjong (1659-1674). Paviliun Waryongjeong dibangun oleh Hong Cheoltae untuk gurunya. Hong dan gurunya mengikuti ujian negara atau gwageo, namun ternyata hanya dia yang lolos ujian, bukan gurunya.

Diantara paviliun tersebut, ada Paviliun Agyangru yang dibangun pada 1857, tahun kelima masa pemerintah Raja Cheoljong (1849-1863), dengan pemandangan yang indah dan cerita yang menarik. Disini orang bisa menikmati pemandangan yang luar biasa dan matahari terbenam di atas Sungai Namgang. Paviliun ini dibangun di tebing di atas sungai. Dua aliran air, Sungai Namgang dan Anak Sungai Hamancheon, bertemu di bawah paviliun. Paviliun ini juga punya pemandangan ke tanggul – Beopsu Dukbang dalam bahasa Korea – yang menahan aliran sungai. Ketika bunga kanola bermekaran di sepanjang jalan, aliran sungai dan bunga-bunga yang tertiup angin membuat orang-orang merasa bahagia dan romantis. Di sepanjang jalan di tepi tanggul, pengunjung dapat menemukan berbagai macam tumbuhan, termasuk bunga kanola, barley hijau dan bunga-bunga liar. Mulai tahun kemarin, lari marathon digelar di sepanjang jalan itu setiap tahunnya.

Haman_Pavillion_Article_03Haman_Pavillion_Article_04
Di sekitar Haman, paviliun juga bisa ditemukan di tempat lain juga, selain di tepi sungai. Dibangun diantara Gaya-eup dan Haman-myeon, Paviliun Mujinjeong dibangun oleh Jo Sam pada 1473, tahun keempat dari Raja Seongjong (1470-1494). Paviliun itu dinamakan dari nama penanya. Paviliun ini dibangun sebagai tempat untuk menempa murid-muridnya dan menghabiskan sisa hidupnya. Paviliun ini menunjukkan gaya yang sederhana dan simpel diantara paviliun yang dibangun di awal Dinasti Joseon. Tempat tersebut juga menampilkan pemandangan yang unik dengan adanya harmonisasi dengan danau di dekatnya sesuai pergantian musim.

Haman_Pavillion_Article_09

Paviliun Mujinjeong

Haman_Pavillion_Article_06